Ciri-ciri orang munafik

Kadar iman pada hati orang munafik bisa dianalogikan dengan sinyal jaringan. Sinyal bisa putus, bisa pula nyambung. Namun, sinyal yang putus-nyambung lebih menjengkelkan. Sinyal demikian bisa dialami oleh kita semua, apapun operator yang kita pakai. Demikian pula kemunafikan. Mulai muballigh sampai muallaf punya potensi untuk menjadi munafik. Untuk mencegahnya, perlu kita ketahui apa saja tanda-tanda orang munafik itu. Berikut diantaranya:
1. Merasa malas untuk sholat.
Sholat adalah ibadah yang utama bagi seorang mukmin. Pada kondisi apapun, sholat tetap bisa dijalankan. Keadaan normal, sholat berdiri. Keadaan payah, sholat duduk. Keadaan sakit, sholat berbaring. Keadaan lumpuh, sholat isyarat. Saat kesibukan meluap-luap, sholat seperti no 2. Atau saat kita sedang menikmati sesuatu, sholat kita tangguhkan. Padahal kita tidak akan ditanya selevel apa gaming kita, sebanyak apa teman FB kita, seberapa container ekspor yang kita muat di akhirat nanti. Kita hanya ditanya kualitas sholat kita.
2. Suka pamer ibadah atau keberhasilan.
Nabi s.a.w pernah mengingatkan bahwa dosa bagi orang munafik laksana lalat di hidung. Dengan mudah bisa dihalau. Sementara dosa bagi orang mukmin laksana gunung yang akan runtuh. Sehingga orang munafik merasa cukup dengan amal yang sedikit dan merasa bangga dengannya.
3. Jarang mengingat Alloh.
Nabi banyak mengajarkan tentang doa-doa dalam kehidupan sehari-hari. Dia belajar, doa masuk masjid, keluar masjid. Doa tidur, bangun tidur dsbnya. Kehidupan sehari-hari orang munafik jarang diisi dengan doa. Mereka makan, tidur, belajar tanpa berdoa sekali pun.
4. Menjadikan orang-orang kafir sebagai kekasih
Teman ada bermacam level. Teman strategis, taktis, dan sekilas. Kekasih adalah teman strategis. Istri/suami , pemimpin dan saudara jamaah adalah contoh teman strategis. Teman kerja dan tetangga bisa digolongkan teman taktis. Teman sekilas adalah orang yang kita kenal di toko buku, pasar, lampu merah yang mungkin tak akan kita jumpai lagi. Teman strategis adalah teman yang akan mendampingi kita di dunia dan akhirat. Beberapa teman pernah tertarik dengan perempuan non-muslim karena karakternya dan – biasanya – wajahnya. Mengajaknya masuk islam adalah usaha mulia, mengajaknya masuk islam untuk menikahinya adalah riskan. Bagaikan menolong orang gemuk dari jurang yang dalam. Kalaupun selamat, energy yang kita keluarkan jauh lebih besar. Kalau tidak, kita bisa ikut masuk ke dalamnya.

Terakhir, Alloh membalas orang munafik dengan neraka yang lebih bawah. Tanah itu sudah paling bawah. Tetapi, gempa bumi membuat tanah itu terbelah dan ada tanah lagi di dalamnya. Itulah analoginya. Mari kita berusaha, berdoa dan berkaca agar kita dijauhkan dari sifat-sifat orang munafik.

em>Disaring dari ceramah ustadz Agung di masjid kampong dekat rumah.em>

2 Tanggapan

  1. syukron,,,

    Suka

Tinggalkan komentar